Rabu, 31 Oktober 2012

Bunda Syarifah Fatimah Acara Peduli Rakyat K3S di Andungsari Tiris

Segala Puji hanya milik Allah ..... Nampak Bunda Syarifah Fatimah dalam acara peduli K3S di Tiris Probolinggo.
Baca Selengkapnya.....

Bunda Syarifah Fatimah Saat Jadi Nara Sumber Talkshow

Segala puji hanya milik Allah, Nampak dalam Foto Bunda Syarifah Fatimah saat menjadi Nara Sumber Talkshow di Radio Bromo FM.
Baca Selengkapnya .....

Pengobatan Massal Gratis Bentuk Kepedulian Kepada Masyarakat

Segala puji hanya milik Allah, Nampak dalam Foto Bunda Syarifah Fatimah - Koodinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kabupaten Probolinggo menggelar kegiatan pengobatan massal gratis di Tegalsiwalan yang dihadiri warga masyarakat dari lima desa (Banjarsawah, Tegalsiwalan, Malasan Wetan, Sumberbulu, dan Sumber Klidung) .
http://www.probolinggokab.go.id/site/index.php?option=com_content&task=view&id=506&Itemid=1

Subhanallah, Bunda Syarifah Fatimah dalam acara Peduli Rakyat

Segala puji hanya milik Allah, Nampak dalam Foto Bunda Syarifah Fatimah saat meninjau pelaksanaan pengobatan massal dan dengan cerdas nan anggun mendengar penjelasan dari tim medis di Sapikerep Sukapura Probolinggo.
http://www.probolinggokab.go.id/site/index.php?option=com_content&task=view&id=3654

Subhanallah Lembutnya, Bunda Syarifah Fatimah Sahabat Rakyat

Segala puji hanya milik Allah, Nampak dalam foto Bunda Syarifah Fatimah saat memberikan bantuan kue dan susu di Sumberkare, atas nama Wakil Ketua I K3S (Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial) Kabupaten Probolinggo.
http://www.probolinggokab.go.id/site/index.php?option=com_frontpage&Itemid=97&limit=9&limitstart=1305

Subhanallah Lembutnya, Syarifah Fatimah Peduli Penderitaan Rakyat

Teks Foto : Bunda Ny. Syarifah Fatimah saat bersama salah satu warga yang mengikuti pengobatan massal di  Gading Probolinggo
http://www.probolinggokab.go.id/site/index.php?option=com_content&task=view&id=2865&Itemid=97

Senin, 29 Oktober 2012

Puluhan Gambar Pasangan "BAGUS" dirusak On Sindopos.com

Foto : Banner bagus selamat dari pengrobekan orang yang berperilaku preman justeru aman di luar wilayah pemerintahan kabupaten Probolinggo. Nampak Gambar baGus yang aman di wilayah pemerintahan kota Probolinggo.

Klik infonya di sini (Surya Online):
Puluhan Gambar Pasangan "BAGUS" dirusak On Sindopos.com

Minggu, 28 Oktober 2012

Biografi Kakek Salim Qurays: Habib Husen bin Hadi al-Hamid Brani Probolinggo


Wali Yang berumur Panjang

Habib ini termasuk wali yang berumur panjang, ia waqat pada usia 124 tahun dan jauh dari berbagai penyakit. Kunci hidupnya adalah ia tidak pernah absen meninggalkan shalat subuh berjamaah. Setia pagi ia gemar berjalan kaki
sekitar satu jam untuk menyegarkan tubuh dan melancarkan peredaran darah dalam tubuh sembari berdakwah di desa-desa sekitar Brani Kulon, dan desa-desa sekitar kecamatan Kraksaan dan Pajarakan, Probolinggo Jawa Timur. Inilah seorang sholeh yang di karunia berumur panjang. Dialah Habib Husein bin Hadi bin Salim yang wafat pada usia 124 tahun.

Setiap tempat yang ia lalui sellau mendatangkan rahmah. Ia berjalan kaki keliling dari rumah ke rumah di sekitar Brani dari kampung ke kampung atau ke pasar. Udara yang segar yang dihirup membuat kesegaran tubuh menjadi tetap prima.

Selain itu, hidupnya senantiasa penuh husnudhan kepada Allah SWT dan sesama manusia. Pernah suatu ketika ia ditanya, kenapa ia tidak mempunyai penyakit.

“Di hati saya tidak ada sedikit pun rasa iri dan dengki terhadap orang lain,” jawabnya.

Habib Husein lahir di Hadramaut, Yaman Selatan pada 1862 M dari pasangan Habib Hadi bin Salim Al Hamid dan Ummu Hani. Sedari kecil, ia dididik langsung kedua orang tuanya. Habib Hadi dikenal sebagai ulama dan wali yang kesohor di Hadramaut.

Hingga usia 86 tahun, Habib Husain masih tinggal di Hadramaut. Bagi orang sekarang, usia 86 tahun sudah memasuki usia senja, saat ketika orang sudah mulai kehilangan kekuatan dan gairah hidup. Namun bagi Habib Husain , itu tergolong muda. Kekuatannya tidak jauh berbeda dengan pemuda pada umumnya . Itulah salah satu kelebihan habib Husein.

Pada usia tersebut, atau tepatnya tahun 1929 M ia masih senang mengembara ke berbagai negeri. Termasuk ke Gujarat dengan menggunakan kapal laut, bersama saudagar-saudagar Arab yang berdagang melalang buana ke berbagai negeri. Sejak itulah Habib Husein meninggalkan Yaman dan tidak pernah kembali lagi ke sana.

Sekita dua tahun, habib Husein tinggal di Gujarat, India. Selama di Gujarat ia berguru kepada ulama setempat dan berdagang. Setelah itu ia kembali mengembara. Dua kali ia ke Indonesia, namun dengan menggunakan kapal saudagar yang menuju Batavia. Tak berapa lama, ia mengembara lagi ke berbagai daerah dan akhirnya sampai ke Pekalongan. Di kota ini Habib Husein kemudian berguru kepada seorang wali besar yakni Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Alattas, hingga bebebrapa tahun lamanya.

Kepada Auliya Pekalongan itu, Habib Husein selain berguru ilmu lahir , ia juga mendalami ilmu batin .Sebagai tanda bahwa habib Husein telah mencapai maqam kewalian yang mumpuni, ia kemudian dihadiahi sebuah sorban (kain putih) dan kopiah putih dari Habib Ahmad bin Abdullah bin Tholib Alattas.

Atas perintah Habib Ahmad, Habib Husein kemudian mengasah ilmu kepada Habib Muhammad bin Muhammad Al Muhdor, yang tidak lain adalah guru Habib Ahmad binn Badullah bin Tholib Alattas. Selama menjadi murid Habib Muhammad, Habib Husein senantiasa mendapat perintah untuk berdakwah ke berbagai daerah.

Salah satunya, menyebarkan dakwah ke Brani Kulon kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Ia masuk ke desa terpencil itu sekitar tahun 1939. Saat itu, kondisi desa Brani masih berupa hutan belantara dan menjadi sarang penyamun. Tampaknya Habib Husein memang sengaja di tugasi untuk menyadarkan para penyamun untuk kembali ke jalan Allah SWT.

Setelah tinggal di Brani Kulon,ia langsung menyebarkan dakwah, dan dakwahnya itu diterima secara luas ke seluruh pelosok Kabupaten Probolinggo.

Namun sebelumnya Habib Husein harus membabat hutan terlebih dahulu, bahkan hidup menumpang pada salah satu penduduk setempat. Hingga ia berhasil mendirikan sebuah pesantren kecil, yang di kemudian hari dikenal sebagai pesantren Ahlus Sunnah Wal Jamaah Brani Kulon . Dan di desa itu pula dalam usia 90 tahun ia mengakhiri masa lajangnya.

Dalam sebuah perjalanan bersama para habib dari berziarah ke makam Habib Husein bin Abdullah Alaydrus (keramat Luar Batang, penjaringan Jakarta Utara) habib Husein di dalam sebuah kereta pernah dipaksa menyerahkan tempat duduknya oleh seorang pemuda kumal dan hanya memakai kaos oblong , Habib Husein kemudian berdiri.

Setelah berdialog beberapa saat dan Habib Husein kemudian memberi bekal uang yang tersisa kepada pemuda tersebut, tiba-tiba pemuda asing itu menghilang begitu saja. Kepada teman-teman Habib Husein mendapatinya sendirian dan menanyakan kepada pemuda tersebut, Habib Husein berkata, “ Dia itu sebenarnya adalah Nabiyullah Hidir AS.”

Amaliah Habib Husein tentu saja tidak hanya beribadah kepada Allah SWT ia juga menjalin hubungan dengan sesama manusia. Sering Habib Husein berjalan-jalan ke pasar dan melihat barang dagangan tidak habis terjual atau malah tidak terjual sama sekali. Ia tidak segan-segan memborong barang dagangan tersebut agar si pedagang tidak menderita kerugian. Dengan keseimbangan amaliah tersebut, dakwahnya diterima dengan baik oleh masyarakat luas.

Tidak hanya soal keilmuan, para santri Ponpes Ahlus Sunnah Brani Kulon sangata percaya maqam kewalian Habib Husein mendekati maqam Syaikh Abdul Qadir Al Jaelani,

Ihwal ia mendapat maqam kewalian setinggi Syaikh Abdul Qadir Jailani diketahui ketika Habib Ahmad bin Soleh Al Haddad (situbondo) salah seorang sahabatnya bermunajat kepada Allah agar bertemu Syaikh Abdul Qadir Jailani. Kemudian ia bermimpi dan dalam mimpinya ia dipertemukan dengan Syaikh Abdul Qadir Jailani yang bersorban putih. Ketika didekati, ternyata wajah itu adalah wajah habibb Husein bin Hadi Al Hamid.

Pada awalnya Habib Ahmad bin Soleh AL Hadad Situbondo tidak yakin wajahh yang terlihat itu adalah wajah Habib Husein ia kemudian bermunajat lagi. Dan sampai tiga kali dalam mimpinya wajahnya selalu sama, wajah Habib Husein bin Hadi LA Hamid. Ahirnya Habib Ahmad menemui Habib Husein di Brani dan meminta ijazah sekaligus dijadikan murid.




Habib Husein kerap dikunjungi para Habib di zamanya, seperti Habib Soleh Tanggul (Jember), salah seorang Pejuang RI. Habib Husein juga mempunyai kedekatan khusus dengan habib Abdullah bin Abdul Qadir bilfagih (Malang) dan lain-lain.

Habib Abdullah pernah tidak akan datang haul Habib Husein, karena sakit. Saat tertidur ia bermimpi didatangi Al Faqih Muqaddam dan Syaikh Abu bakar bin Slaim , keduanya (almarhum) wali di Yaman,”Datanglah ke Haul Habib Husein di Brani, karena kami berdua juga hadir.”

Selepas terbangun dari mikmpinya, Habib Abdullah bin Abdul Qadir Bilfagih langsung menuju Brani untuk menghadiri Haul Habub Husein. Anehnya, penyakitnya langsung sembuh. Sejak itulah Habib Abdullah Jarang terkena penyakit, dan sellau menghadiri Haul Habib Husein di Brani sampai akhir hayatnya.

Bahkan karena kedekatannya Habib Husein dengan Habib Abdullah, di kemudian hari anak cucu keturunan habib Husein banyak masuk ke ponpes Darul Hadis Malang seperti Habib Muhammad Shodiq, Habib Abdul Qadir, Habib Salim. 


Tamu-tamu dari mancanegara yang pernah berkunjung ke Brani diantaranya Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf (mufti Jeddah) dan Sayid Alwi AL Maliki Al Hasani (makkah). Setelah Habib Huseinn wafat, banyak juga ualam dan wali Allah yang berkunjungke Brani diantaranya Habib Umar Al Hafidz, Habib Musa AL Kadzim (Hadramaut Yaman).

Habib Husein wafat pada hari Jumat Legi 11 Shofar 1406 H/25 Januari 1986. Jenazahnya kemudian dimakamkan di sebelah utara Masjid Al Mubarok, Kompleks Ponpes Ahlus Sunnah Wal Jamaah Brani Kulon, Kecamatan Maron, Probolingo Jawa Timur. Pondok Pesantren tersebut kini diasuh oleh Habib Shodiq bin Husen al-Hamid, ayahanda Salim Qurays, S.Ag(*). 





Sumber:
http://ajisetiawan1.blogspot.com
http://www.facebook.com/SYAFAAH.dan.BAROKAH
http://rindurasul2.blogspot.com/ 
http://rindugurusekumpul.blogspot.com/2012/07/manaqib-habib-husein-bin-hadi-al-hamid.html 
http://youtu.be/5BeopbrPsnI 
http://shoeap.blogspot.com/2010/06/al-habib-salim-bin-jindan.html
http://sachrony.files.wordpress.com/2008/09/habib-husin-bin-hadi-al-hamid.jpg 


Sabtu, 27 Oktober 2012

Salim Qurays Tausiyah Imam Haddad by KH Mas Imam Zayadi Probolinggo2

Lomba Balap Merpati (NgAndhok Burung Ndoro) Spirint Bupati Cup Probolinggo

Payah bila lomba seperti ini diifasilitasi, lomba menyiksa binatang seperti ini dari perspektif fiqih haram hukumnya.Haram hukumnya bagi manstream pemikiran orang beriman. Mari Ruju' ila al-haq hentikan perlombaan andhokan ndoro, beri mereka jalan keluar kegiatan lain yang lebih mendidik, lebih bermanfaat bagi kehidupannya.  Rakyat jangan dirangsang agar rajin menyiksa binatang dan berprestasi urusan maksiyat.
Konon kata orang-orang tua, KH. Hasan Saifur Rizal Genggong sekitar tahun 1990-an pernah menangis menyaksikan lomba kemaksiyatan semacam ini. Mari Ruju' ila al-haq agar lomba seperti ini tak usah difasilitasi dengan memperebutkan piala- piala bupati segala, urusan maksiyat tak usah dirangsang-rangsang oleh pemimpin beriman. Wallahu A'lam bish showab. Agar tidak timbul fitnah dengan alasan al-faqir mengada-ada, maka saya share video rekamannya berikut ini :
  Sumber : http://youtu.be/zrWTB1URVTs
Mari lakukan perubahan dengan hijrah dari tidak baik menjadi baik, dari maksiyat menuju takwa.

Salim Qurays Tausiyah KH. As'ad, Doa Habib Muhammad Ba'agil Paiton

Salim Qurays Tausiyah Imam Haddad by KH. Mas Imam Zayadi

Salim Qurays La Takhof Wa La Tahzan (Dangdut Syaja'ah)

Jihad Politik: Ridho & Restu Orang Tua

Salim Q Sowan Ulama PPNJ KH Zuhri Zaini

Lagu Gambus Salim Qurays (Sowan Ulama' PP. Badrid Duja - KH. Tauhidullah...

Salim Qurays Mendapat Tausiyah Habib Jakfar bin Ali Baharun

Salim Qurays MOU Politik Mewujudkan Iman dengan Amal Siyasi

Salim Qurays MOU Politik Brantas Sogok Menyogok Rekrutmen CPNS (KH.Nurud...

BKD PINTUMASUK MAFIA CPNS

(CALON APARATUS SIPIL NEGARA)

Anggota Komisi II DPR, Zainun Ahmadi mengatakan, praktek mafia pegawai honorer yang akan diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) terjadi dari daerah hingga pusat.

‘’Praktik mafia honorer itu seperti orang yang buang angin, ada tapi tidak ada yang mau mengaku,” kata Zainun dihubungi wartawan, Kamis (17/5).

Bahkan, dia mensinyalir, praktek ini terjadi tidak hanya secara vertikal atau dari tingkat bawah hingga atas, namun juga horizontal yakni antarsesama daerah.

‘’Bahkan, tercipta tali temali yang bersifat vertical dan horinzontal. Vertical itu terjadi kerja sama antara daerah, provinsi dan pusat. Adapun horizontal itu terjadi antar daerah sendiri,’’ ungkap dia.

Menurutnya, praktek ini terjadi karena diduga ada kerjasama antara pegawai di pemerintah daerah kabupaten/kota dan provinsi hingga pusat, dengan oknum pegawai di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN).

Diakui Zainun, DPR sudah banyak mendengar adanya fenomena tersebut, namun tidak bisa mengurainya, membongkar sampai menghilangkan praktek tersebut. ‘’Kita tidak tahu mengurainya bagaimana, karena seperti orang buang angin, siapa orangnya kita tidak tahu,” kata dia.

Bahkan, lanjut dia, banyak korban yang tertipu, sudah bayar agar masuk Kategori I (KI), tapi ternyata tidak. Atau bayar agar masuk dari Kategori II ke KI.

“Kita dengar semua hal itu, tapi sangat sulit untuk membongkarnya,’’ ujar dia. Berdasarkan informasi yang masuk dan sepengetahuan dia,  praktik tersebut terjadi tidak hanya di BKD dan BKN, tapi juga melibatkan pegawai di Pemkot, Pemda, Pemprov, dan pemerintah pusat. ‘’Mereka kerja bareng, tidak mungkin kalau hanya BKD atau BKN saja,” ungkapnya.

‘’Karena itu sulit untuk membongkarnya tanpa ada kemauan serius dari pemerintah pusat, dalam hal ini presiden dan menteri terkait,’’ tambah politisi PDI Perjuangan itu.
Ia prihatin, karena fenomena mafia honorer tersebut bisa mereduksi kualitas PNS yang diterima. ‘’Bagaimana PNS mau berkualitas, dan memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat, karena begitu mereka diangkat langsung berpikir bagaimana caranya agar mengembalikan modal yang sudah keluar,’’ ujarnya.

Menurutnya, fenomena ini jelas membuktikan belum berjalannya  reformasi birokrasi dengan baik seperti yang digembar-gemborkan pemerintah selama ini. Ia menilai reformasi birokrasi yang digembar-gemborkan, hanya sekadar wacana saja. “Belum menjadi gerakan perubahan,” pungkasnya.
Sumber:  http://m.riaupos.co/?act=full&id=12536&kat=2